Kekerasan berlanjut di negara bagian Rakhine utara sebagai umat Buddha membakar desa dan menindas Rohingya Muslim. (file foto) |
Pemerintah yang didukung umat Buddha pada Jumat terus membakar desa-desa Muslim dan menghancurkan masjid-masjid mereka.
Laporan itu muncul sebagai kehadiran tentara berat di ibukota Rakhine itu, Sittwe, telah dilaporkan dan jam malam telah diberlakukan.
Negara bagian Rakhine utara telah menjadi ajang kekerasan terhadap Rohingya sejak Juni 2011, menyebabkan puluhan orang tewas dan ribuan kehilangan tempat tinggal.
Pemerintah mayoritas Buddha Myanmar menolak mengakui Rohingya, siapa klaim tidak pribumi dan mengklasifikasikan sebagai migran ilegal, meskipun Rohingya dikatakan keturunan Muslim dari Persia, Turki, Bengali, dan asal Pathan, yang bermigrasi ke Myanmar pada awal sebagai abad ke-8.
Myanmar Thein Sein mengatakan Presiden pada 19 Juli yang Rohingya Muslim harus diusir dari negeri dan dikirim ke kamp pengungsi yang dikelola oleh PBB.
Laporan-laporan mengatakan beberapa Rohingya 650 telah tewas di negara bagian Rakhine di barat negara itu dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini sementara 1.200 lainnya hilang dan 80.000 lebih telah terlantar.
Pekan lalu, Human Rights Watch (HRW) mengutuk pemerintah Myanmar atas pembunuhan minoritas Muslim Rohingya selama gelombang baru kekerasan sektarian di negara itu.
PBB mengatakan puluhan tahun diskriminasi telah meninggalkan Rohingya tanpa negara, dengan Myanmar menerapkan pembatasan pergerakan mereka dan hak pemotongan lahan, pendidikan, dan pelayanan publik dari mereka.
Tag
Breaking News